Merauk Cuan dari Berbisnis Thrifting – Thrifting adalah aktivitas membeli atau mencari barang-barang bekas dengan tujuan untuk dipakai kembali atau biasa yang disebut barang second. Barang-barang hasil thrifting biasanya seperti baju, celana, topi hingga jaket lintas era generasi. Terdapat dua alasan yang mendasar kenapa seseorang melakukan thrifting atau jual beli barang bekas atau second.
Saat ini bisnis thrifting bukan hanya diminati mereka yang memiliki modal besar. Remaja baik itu pribadi ataupun kelompok dengan modal yang relatif kecilpun mulai berani berkecimpung dalam bisnis thrifting. Dengan modal kecil, bisnis thrifting dinilai cukup menjanjikan karena dapat menghasilkan cuan besar jika usahanya dikelola dengan baik. Hal terpenting untuk memulai segala jenis bisnis, termasuk bisnis thrifting adalah perencanaan bisnis atatu business plan yang tepat.
Berikut ini tips memulai Merauk Cuan dari berbisnis Thrifting
Menentukan Jenis Barang yang akan Dijual
Pertama-tama, yang perlu dilakukan adalah menentukan jenis barang apa yang akan dijual. Dengan penentuan ini, anda dapat lebih mudah untuk menentukan proyeksi atau gambaran keuangan serta mencari supplier atau pemasok barang nantinya. Usahakan untuk mendapatkan barang dari supplier pihak pertama agar harga yang diperoleh jauh lebih terjangkau. Anda juga dapat mengumpulkan barang-barang second yang berasal dari pemakaian pribadi atau orang-orang terdekat.
2. Perencanaan Sumber Biaya
Selain membutuhkan modal, memulai bisnis thrifting juga memerlukan berbagai kebutuhan lain seperti tempat, biaya operasional, pembelian keperluan logistik, sampai rencana pemasaran. Dengan begitu, sumber dana menjadi salah satu hal yang penting untuk direncanakan.
Sumber dana dapat diperoleh dari tabungan pribadi, kongsi dengan tim, investor, atau pinjaman dari bank. Sumber dana ini disesuaikan dengan keseluruhan kebutuhan dana yang sudah anda tentukan sebelumnya.
3. Analisa Kompetitor
Menjamurnya bisnis thrifting di Indonesia menjadikan persaingannya semakin ketat. Namun, dengan melakukan analisis kompetitor anda dapat memaksimalkan penjualan. Dalam hal ini, anda dapat menciptakan diferensiasi atau keunikan dari bisnis thrifting anda ketimbang yang lain. Dengan menciptakan perbedaan, bisnis thrifting anda akan semakin mudah diingat karena memiliki keunikan.
4. Menentukan Target Pasar
Target pasar merupakan sebagian dari keseluruhan masyarakat yang menjadi sasaran penjualan. Menurut Islamiati dan Saputra (2021) dalam jurnal yang membahas mengenai thrifting. Ditemukan bahwa thrift shop merupakan tempat remaja untuk memenuhi kebutuhan di bidang fashion saat ini.
Meskipun begitu, bagi anda yang ingin memulai bisnis thrifting sangat penting untuk menentukan target pasar yang berdasar pada tiga aspek, seperti : demografis, geografis, serta psikografis agar sasaran penjualan semakin terarah.
5. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran menjadi hal penting untuk menyebarluaskan informasi mengenai bisnis anda dan meningkatkan penjualan. Di era digital saat ini, ada beragam jenis promosi yang dapat anda gunakan dengan memanfaatkan internet.
Seperti promosi melalui sosial media, menggunakan layanan iklan dari Google, Facebook, atau Instagram, mempelajari Search Engine Optimization (SEO), endorsement, penjualan melalui marketplace, dan lain sebagainya.
Selain itu, anda juga dapat menggunakan promosi secara konvensional dengan bergabung dalam event atau kegiatan thrifting yang saat ini marak diadakan. Untuk memaksimalkan pemasaran bisnis thrifting anda, dapat juga melakukan bauran promosi keduanya.